Mendaki Gunung Rinjani

Mendaki Gunung Rinjani bukanlah prestasi kecil. Dengan ketinggian 12.224 kaki, ini adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia.

Dan, itu salah satu pendakian paling populer di negara ini. Tapi, jika Anda tidak siap (berani), itu juga bisa menjadi salah satu yang paling berbahaya. Jadi, lebih baik tidak mendaki.

Berikut ini adalah beberapa kesalahan pemula yang harus dihindari saat mendaki Gunung Rinjani.

Tidak mengecek laporan cuaca adalah salah satu kesalahan terbesar yang cukup sering diabaikan oleh pendaki pemula saat ingin mendaki Gunung Rinjani.

Padahal cuaca dapat berubah dengan cepat di gunung, dan Anda tidak ingin terjebak dalam badai. Kesalahan lainnya adalah tidak membawa makanan dan air yang cukup.

Anda akan mengerahkan banyak energi saat mendaki, dan Anda perlu memastikan bahwa Anda tetap terhidrasi dan cukup makan.

Terakhir, jangan lupa mengemas perlengkapan Anda dengan benar. Pastikan Anda memiliki semua hal penting, seperti sepasang sepatu hiking yang bagus, peta, dan kotak P3K.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menghindari kesalahan umum yang dapat membahayakan keselamatan Anda di Gunung Rinjani.

1. Mendaki dengan peralatan minim

Saat mendaki gunung apa pun, sangat penting untuk dilengkapi dengan peralatan yang tepat. Ini berlaku ganda saat mendaki Gunung Rinjani, yang merupakan gunung berapi aktif.

Tanpa perlengkapan yang tepat, Anda menempatkan diri pada risiko cedera atau bahkan kematian. Beberapa perlengkapan penting yang Anda perlukan untuk mendaki Gunung Rinjani antara lain pakaian dan alas kaki yang layak, kotak P3K, headlamp atau senter, makanan dan air yang cukup, dan tabir surya.

Bergantung pada musim pendakian, Anda mungkin juga memerlukan perlengkapan tambahan seperti crampon atau kapak es. Banyak orang membuat kesalahan dengan berpikir bahwa mereka dapat menghemat uang dengan tidak berinvestasi pada perlengkapan yang tepat.

Namun, ini adalah ekonomi palsu. Dalam jangka panjang, jauh lebih murah untuk membeli perlengkapan yang tepat di muka daripada harus diselamatkan atau dirawat karena cedera yang diderita saat mendaki.

Kesalahan umum lainnya adalah meremehkan pentingnya menyesuaikan diri dengan ketinggian. Gunung Rinjani tingginya lebih dari 12.000 kaki, dan penting untuk memberikan waktu pada tubuh Anda untuk menyesuaikan diri dengan udara yang lebih tipis.

Ini berarti melakukannya dengan lambat dan memperhatikan perasaan Anda saat mendaki.

Jika Anda mulai mengalami sesak napas, kelelahan, atau sakit kepala, penting untuk beristirahat sejenak dan turun ke ketinggian yang lebih rendah.

Akhirnya, banyak orang membuat kesalahan dengan tidak siap menghadapi cuaca buruk. Gunung Rinjani terletak di Indonesia yang terkenal dengan iklim tropisnya.

Namun, cuaca di gunung dapat berubah dengan sangat cepat, dan Anda perlu bersiap menghadapi suhu dingin, angin kencang, bahkan hujan atau salju.

Jika Anda dipersiapkan dengan baik dengan peralatan yang tepat dan Anda meluangkan waktu untuk menyesuaikan diri dan menyadari kondisi cuaca yang berubah, Anda akan berada di jalur yang tepat untuk mendaki Gunung Rinjani dengan aman dan sukses.

2. Abai dengan perkiraan cuaca

Saat berencana mendaki gunung apa pun, memeriksa ramalan cuaca merupakan langkah penting. Sayangnya, banyak pemula yang membuat kesalahan dengan tidak melakukan hal ini, dan seringkali dapat menyebabkan bencana.

Mendaki Gunung Rinjani pun demikian. Cuaca di gunung dapat berubah dengan sangat cepat, dan jika Anda tidak siap menghadapinya, Anda dapat berada dalam situasi yang sangat berbahaya. Ada banyak contoh di mana pendaki tertangkap basah oleh badai yang tiba-tiba dan harus diselamatkan.

Dalam beberapa kasus, orang bahkan meninggal. Jadi, sebelum Anda memulai pendakian Gunung Rinjani, pastikan Anda memeriksa prakiraan cuaca dan bersiaplah untuk segala kondisinya. Itu benar-benar bisa menyelamatkan hidup Anda.

3. Tidak menyadari penyakit bahaya ketinggian

Mendaki gunung mana pun bisa menjadi tugas yang menakutkan, tetapi karena gunung itu adalah salah satu yang tertinggi di Indonesia, penting untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Itulah mengapa sangat penting untuk mewaspadai bahaya penyakit ketinggian saat mendaki Gunung Rinjani.

Penyakit ketinggian, juga dikenal sebagai Penyakit Gunung Akut (AMS), adalah suatu kondisi yang dapat terjadi ketika Anda naik ke ketinggian terlalu cepat.

Penting untuk mengetahui gejala AMS, yang meliputi sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, kelelahan, dan insomnia, karena jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti edema serebral atau paru.

Cara terbaik untuk mencegah AMS adalah naik secara perlahan, memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ketinggian.

 Jika Anda mulai mengalami gejala AMS, penting untuk segera turun ke ketinggian yang lebih rendah. Mendaki Gunung Rinjani bisa menjadi pengalaman yang luar biasa, tetapi penting untuk bersiap dan menyadari bahayanya sebelum memulai perjalanan Anda. Dengan mengikuti tip sederhana ini, Anda dapat memastikan bahwa pendakian Anda aman dan menyenangkan.

4. Tidak menggunakan Guide Profesional

Saat mendaki Gunung Rinjani, banyak pemula melakukan kesalahan dengan tidak menyewa pemandu profesional. Padahal ada guide profesional seperti aditrekker.com

Ini bisa menjadi kesalahan yang mahal, karena pemandu profesional sudah familiar dengan area tersebut dan dapat memberikan bantuan dan saran yang sangat berharga.

Tanpa pemandu, pendaki kemungkinan besar akan tersesat, dan perjalanan mendaki gunung bisa menjadi jauh lebih sulit.

Pemandu juga dapat membantu pendaki menemukan rute terbaik dan lokasi perkemahan, serta dapat memberikan informasi penting tentang kondisi setempat. Kesalahan lain yang sering dilakukan pemula adalah meremehkan gunung. Gunung Rinjani merupakan pendakian yang menantang, dan penting untuk dipersiapkan baik secara mental maupun fisik.

Banyak pendaki menemukan bahwa ketinggian dan medan yang berat membuat pendakian lebih sulit dari yang mereka harapkan. Mendaki Gunung Rinjani adalah pengalaman yang berharga, tetapi penting untuk menyadari risiko yang ada.

Dengan menyewa pemandu profesional dan siap menghadapi tantangan, pendaki dapat memanfaatkan perjalanan mendaki gunung dengan sebaik-baiknya.

5. Kondisi Fisik tidak fit

Mendaki gunung mana pun adalah tugas yang sulit dan menuntut fisik, demikian pula Gunung Rinjani. Berada dalam kondisi fisik yang cukup baik sangat penting untuk dapat menyelesaikan pendakian, dan banyak orang membuat kesalahan dengan meremehkan betapa sulitnya pendakian tersebut.

Beberapa orang berpikir bahwa karena mereka masih muda dan/atau relatif bugar, mereka akan dapat mencapai puncak tanpa masalah.

Namun, bahkan orang muda dan bugar pun dapat kesulitan jika tidak terbiasa mendaki atau mendaki di ketinggian. Berada dalam kondisi fisik yang baik bukan hanya tentang mampu berlari maraton atau mengangkat beban berat.

Ini juga tentang memiliki ketahanan untuk mendaki selama berjam-jam, membawa ransel yang berat. Penting untuk berlatih untuk kondisi khusus yang akan Anda hadapi saat mendaki Gunung Rinjani.

Jika Anda tidak dalam kondisi yang cukup baik, Anda berisiko kehabisan energi di tengah perjalanan mendaki gunung dan tidak dapat menyelesaikan pendakian.

Anda juga menempatkan diri Anda pada risiko cedera, karena otot Anda akan lebih rentan terhadap ketegangan dan keseleo. Jadi, jika Anda berpikir untuk mendaki Gunung Rinjani, pastikan kondisi fisik Anda cukup baik untuk melakukannya.

 Dan jika Anda tidak yakin, selalu lebih baik untuk berhati-hati dan melatihnya dengan benar, daripada mencobanya dan gagal.

6. Tidak menyiapkan makanan yang tepat

Salah satu kesalahan pemula saat mendaki Gunung Rinjani adalah tidak mengemas makanan yang tepat. Ini bisa menjadi kesalahan besar karena Anda akan membutuhkan makanan yang tinggi kalori dan mudah dimakan saat mendaki.

Beberapa contoh makanan yang baik untuk dikemas adalah kacang-kacangan, batangan granola, dan buah kering. Anda juga harus memastikan untuk mengemas air yang cukup karena Anda akan banyak berkeringat dan perlu tetap terhidrasi.

7. Tidak punya rencana darurat

Saat Anda mendaki gunung apa pun, selalu penting untuk memiliki rencana darurat jika terjadi kesalahan. Hal ini terutama terjadi saat mendaki Gunung Rinjani, yang merupakan pendakian yang menantang bahkan untuk pendaki berpengalaman sekalipun.

Cuma kalau anda menggunakan guide, biasanya mereka sudah punya, kami sarankan untuk menggunakan guide berpengalaman, cek disini :aditrekking.net

Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat merencanakan strategi darurat Anda untuk Gunung Rinjani:

1. Pastikan Anda memiliki cara yang andal untuk menghubungi bantuan. Jika Anda mendaki dengan seorang pemandu, mereka harus memiliki telepon satelit atau sarana komunikasi lainnya jika terjadi keadaan darurat. Jika Anda mendaki sendirian, pastikan Anda memiliki cara untuk menghubungi layanan darurat jika perlu.

2. Miliki rencana tentang apa yang harus dilakukan jika Anda terluka. Ini mungkin termasuk memiliki kotak P3K dan mengetahui cara menggunakannya, serta mengetahui cara memberi isyarat untuk meminta bantuan jika Anda tidak dapat berjalan.

3. Ketahui rute yang Anda ambil dan miliki rencana cadangan jika Anda tersesat. Pastikan Anda memiliki peta dan kompas, dan Anda tahu cara menggunakannya. Sebaiknya beri tahu orang lain tentang rute yang Anda rencanakan sebelum Anda berangkat, sehingga mereka dapat datang mencari Anda jika Anda tidak kembali pada waktu yang diharapkan.

4. Bersiaplah untuk cuaca buruk. Gunung Rinjani terkenal dengan badai yang tiba-tiba, jadi pastikan Anda berkemas untuk segala kemungkinan. Ini termasuk memiliki pakaian dan tempat berlindung yang layak, serta makanan dan air jika Anda terdampar.

5. Miliki rencana tentang apa yang harus dilakukan dengan sampah Anda. Penting untuk mengemas semua sampah Anda saat mendaki Gunung Rinjani, karena tidak ada infrastruktur untuk menanganinya. Ini termasuk semuanya, mulai dari bungkus makanan hingga tisu toilet bekas.

 6. Waspadai risikonya. Mendaki gunung apa pun memiliki risiko yang melekat, dan penting untuk menyadarinya sebelum Anda berangkat. Ini termasuk menyadari kebugaran dan kemampuan Anda sendiri, serta potensi bahaya di gunung itu sendiri.

7. Tidak memiliki rencana darurat. Seperti yang telah kita lihat, sangat penting untuk memiliki rencana darurat sebelum berangkat mendaki Gunung Rinjani.

Ini harus mencakup semuanya mulai dari cara menghubungi bantuan hingga apa yang harus dilakukan jika Anda terluka atau tersesat. Dengan mempersiapkan diri untuk yang terburuk, Anda akan meningkatkan peluang Anda untuk melakukan pendakian yang aman dan sukses.

Cara terbaik untuk menghindari kesalahan pemula saat mendaki Gunung Rinjani adalah dengan melakukan riset, meminta saran dari pendaki berpengalaman, dan bersiap menghadapi tantangan.

Jika Anda meluangkan waktu untuk melakukan ini, kecil kemungkinan Anda melakukan kesalahan yang dapat membahayakan keselamatan Anda atau peluang Anda untuk berhasil mencapai puncak.

Sumber gambar: baubaupos.com